Selasa, 28 Februari 2012

KEGIATAN KAJI TINDAK APLIKASI TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI DI BP3K BANDAR

















PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) dirancang untuk mewujudkan sistem penyuluhan pertanian yang mampu memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi perkembangan agribisnis berbasis inovasi teknologi.

Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut diperlukan dukungan penyuluhan pertanian sebagai fasilitator FMA yang handal dan responsif terhadap permasalahan dan dinamika usaha petani. Berkaitan dengan hal tersebut untuk meningkatkan kapasitas para penyuluh pertanian masih diperlukan peningkatan kemampuan penyuluh pertanian dalam memfasilitasi perkembangan agribisnis di kelompok pembelajaran FMA . Sebagai tuntutan pengembangan agribisnis yang dinamis, dimana penyuluh pertanian harus mampu mengadaptasikan teknologi yang terintegrasi dan dapat diterapkan secara langsung di lokasi wilayah binaanya.

Kaji tindak merupakan suatu metode yang dapat mengembangkan kapasitas inovasi para penyuluh agar secara bersama - sama menelaah dan memodifikasi inovasi teknologi pengembangan agribisnis berbasis komoditi unggulan sesuai kebutuhan petani.

II. Keadaan Wilayah

Keadaan wilayah BP3K Bandar dengan topografi datar sampai bergelombang, tinggi dari muka laut 200– 600 m , suhu berkisar antara 18 C – 32 C, jenis tanah Latosol coklat, luas lahan sawah 2414,245 Ha, luas lahan kering 1846,277 Ha dengan komoditas utama / unggulan:

Padi : 2010 Ha

Jagung : 546 Ha

Ubi kayu : 124 Ha

Cabe : 10 Ha

Sapi : 1287 ekor

Kambing : 7829 ekor

Untuk tanaman padi bagi desa-desa pelaksana FEATI ( Wonosegoro, Sidayu, Pesalakan,) merupakan komoditas utama untuk menyediakan bahan pangan pokok yang mendukung program swasembada beras berkelamjutan. adapun teknologi yang belum di laksanakan adalah penggunaan pembenah tanah dengan pupuk kandang dan penambahan mikro organisme pengurai yang menguntungkan bagi tanaman

III. Tujuan

a. Meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian sebagai fasilitator pengembangan agribisnis yang berbasis teknologi spesifik lokalita terutama untuk menggerakkan, membimbing dalam pelaksanaan agribisnis yang mampu membangun jaringan antar pelaku agribisnis pada satu wilayah desa dan kecamatan.

b. Mengembangkan jaringan agribisnis berbasis inovasi teknologi spesifik lokalita antara Balai Penyuluhan Pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) di kecamatan dengan petani dan pelaku usaha lainya.

c. Meningkatkan peran dan kegiatan Balai Penyuluhan Pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) sebagai kelembagaan Penyuluhan yang mengembangkan berbagai metode penyuluhan partisipatif.

d. Meningkatkan peran Balai Penyuluhan Pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) sebagai sentra pelayanan teknologi dan informasi agribisnis (Klinik Agribisnis) bagi petani dan pelaku usaha.

IV. Pelaksanaan

a. Jenis Kegiatan

1. Nama kegiatan : Kaji Tindak bagi Tim Penyuluh Lapangan ( TPL )

2. Bentuk kegiatan : Pengembangan dan Aplikasi Teknologi

Usahatani Padi

3. Pelaku : 20 orang

4. Luas : 0,75 Ha

5. Varietas : Padi IR 64

6. Lokasi : Lahan BP3K Kecamatan Bandar

7. Waktu Pelaksanaan : September 2011 s/d Desember 2011


4. Rencana Tindak Lanjut

a) Hasil Usaha Tani pada Kegiatan Kaji tindak tersebut akan digunakan kembali untuk kegiatan Kaji Tindak aplikasi teknologi budidaya penangkaran benih padi.

b) Terbentuknya kerja sama pembuatan benih padi dengan distributor benih dengan bimbingan BPSB.

c) Pemanfaatan BP3K sebagai sentra pelayanan teknologi dan informasi agribisnis ( klinik agribisnis ) bagi petani dan pelaku usaha di wilayah kecamatan.

d) Penyuluh pendamping menjadi lebih handal sebagai fasilitator pengembangan agribisnis yang berbasis teknologi spesifik lokalita.

e) Mengadakan pembelajaran produksi benih padi

V. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a) Pelaksanaan kegiatan kaji tindak pengembangan dan aplikasi teknologi usahatani Padi dapat terlaksana dengan baik dengan indikator keberhasilan sebagai berikut :

1. Pengetahuan dan ketrampilan penyuluh dan penyuluh swadaya di dalam pengelolaan lahan usaha tani padi kapasitasnya meningkat.

2. Lahan percontohan BP3K dapat dimanfaatkan secara optimal

3. Diterapkanya inovasi teknologi dengan penggunaan bahan organik dan inokulasi mikroorganisme yang menguntungkan tanaman dan tanaH

4. Meningkatnya produktifitas komoditi padi

5. Terbentuknya kemitraan antara BP3K dengan Produsen benih

b) Aplikasi teknologi PTT dengan penambahan bahan pembenah tanah pada budi daya Padi menunjukkan hasil yang menguntungkan, hal ini terbukti dengan analisa usaha tani yang menyatakan layak dengan nilai BC Ratio : 1,10 %

2. Saran

Anggaran kegiatan Kaji Tindak ini diharapkan dapat terus dimanfaatkan oleh penyuluh untuk kegiatan pengembangan dan aplikasi teknologi spesifik lokalita yang lain.


Minggu, 01 Januari 2012

KERJA SAMA RUMAH SAKIT QIM, GAPOKTAN DAN BP3K BANDAR



























Bandar, 12 Desember 2011 BP3K Bandar, Rumah Sakit QIM dan Gapoktan se Kec. Bandar bekerja sama mengadakan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis bagi kelompok tani dan penyuluhan kesehatan dan pertanian serta penyerahan simbolis tanaman hasil fasilitasi dari RS QIM pada dinas perkebunan batang untuk para petani di kec. bandar

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan khasanah baru dalam kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di kec bandar yang selanjutnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat petani di kec. bandar. dengan melibatkan semua unsur masyarat dalam kegiatan penyuluhanya.